Pendidikan Keputrian
Pendidikan Keputrian di Sekolah, Pendidikan Pembentukan Karakter Siswi yang Muslimah
Jika kamu mendidik satu laki-laki, maka kamu mendidik satu orang. Namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi (Mohammad Hatta.)
Pendidikan Keputrian merupakan proses mendidik yang dilakukan oleh pendidik dalam perubahan watak, perilaku dan kepribadian seseorang yang berhubungan dengan segala hal kegiatan keputrian, baik masalah remaja putri maupun wanita dewasa.
Keputrian sendiri dijadikan sebuah isi materi bagi siswi SMAI MUTIARA BARU disetiap hari Jumat sebagai sarana edukasi tentang pendidikan karakter siswi SMAI MUTIARA BARU, tentang pentingnya menjadi siswi yang berakhlakul karimah.
Keputrian di SMAI MUTIARA BARU biasanya dilaksanakan setiap Jum’at ketika siswa melaksanakan shalat Jum’at dimana untuk siswi dilaksanakan di kelas dengan penanggung jawab dari Kesiswaan SMAI MUTIARA BARU.
Pendidikan Keputrian Sangat Penting Sebagai Sarana Mencegah Siswi SMAI MUTIARA BARU Melenceng Dari Norma Agama
Pendidikan keputrian sendiri merupakan pendidikan yang sangat penting bagi siswi SMAI MUTIARA BARU. Mengingat masa remaja merupakan masa transisi dari sifat kekanak kanakan menjadi wanita dewasa. Maka dari itu dengan adanya pendidikan keputrian diharapkan siswi SMAI MUTIARA BARU dapat terhindari dari hal hal yang dilarang agama. Dari materi yang dibahas juga biasanya tentang bagaimana menjadi seorang wanita yang muslimah. Dari sifat, watak hingga cara bercakap khas seorang muslim.
Adapun beberapa Sifat Wanita Muslim yang harus dijadikan contoh seperti dikutip dari berbagai sumber diantaranya adalah :
- Menutup Aurat
Sudah sepantasnya jika seorang wanita itu menutup aurat. Perlu diketahui juga dikutip dari Hadist bahwa Aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Aisyah ra menceritakan bahwa adik kandungnya Asma’ binti Abu Bakar masuk ke rumah Rasulullah dengan berpakaian tipis. ini dan ini (Nabi Muhammad SAW menunjuk pada wajah dan telapak tangannya).” (HR Abu Daud).
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59).
- Memiliki Sifat Malu
Rasa malu sudah sepantasnya menjadi salah satu sifat wanita muslimah. Sifat malu juga bisa menjadi sebuah tameng bagi seorang wanita agar jauh dari zina. Dalam pergaulan keseharian sendiri, seorang wanita yang memiliki sifat malu bisa membatasi diri dari pergaulan yang tidak baik.
Allah telah memuliakan Wanita lewat Islam. Namun sayang, terkadang wanita itu sendiri yang tidak ingin dimuliakan. Bagaimana bisa mengaku Malu, tapi Foto nya dengan Aurat terbuka masih tersebar luas di jejaring sosial media. Entah paham atau tidak, mereka seolah lupa akan Dosa Jariyah. Bagaimana bisa mengaku Malu, jika pegangan tangan, berpelukan bahkan lebih dari itu dengan Non Mahram saja masih berani. Rasa malu ini sangat penting dimiliki seorang wanita muslimah, apalagi di era digital seperti saat ini.
- Berbusana dengan Memenuhi Syaria Islam
Pengertian fashion atau busana adalah segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh, baik dengan maksud melindungi tubuh maupun memperindah penampilan tubuh. Busana pada umumnya suatu ekspresi atau ungkapan pribadi yang tidak selalu sama untuk setiap orang.
Dalam syariat islam, berbusana bagi wanita muslim juga memiliki 4 kriteria diantaranya adalah busana yang dapat menutup aurat (kecuali telapak tangan dan wajah), tidak transparan, tidak ketat, tidak menyerupai lawan jenis.
Di samping itu etika berpakaian yang perlu diperhatikan adalah kesederhanaan. Karena kesederhanaan dalam segala hal termasuk dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Dalam sebuah Hadis Rasulullah saw., sebagaimana terdapat dalam Sunan Ibn Majah/1379 sebagai berikut:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْبَذَاذَةُ مِنَ الْإِيمَانِ
yang artinya kesederhanaan adalah bagian dari iman.
Dalam Pendidikan Keputrian, Siswi Juga Diajarkan Bagaimana Menjadi Wanita yang Cerdas
Menjadi wanita yang cerdas merupakan tindakan yang wajib. Karena pada dasarnya sudah menjadi hak setiap orang untuk mendapatkan pendidikan yang sangat tinggi. Tidak ada istilah pembatasan gender, baik anda seorang wanita atau seorang pria, mendapatkan pendidikan yang sangat tinggi adalah hak setiap orang.
Dalam keputrian juga, siswi diajarkan menjadi wanita yang cerdas. Cerdas dalam artian menjadi siswi yang berpendidikan tinggi, dan juga cerdas dalam mengatur rumah tangga kelak. Bahkan menjadi wanita cerdas juga memiliki beberapa keuntungan yang bisa anda dapatkan, seperti ilmu yang anda miliki dapat anda ajarkan kepada anak anak anda kelak, Menjadi wanita cerdas juga dapat mengantarkan anda kepada jodoh yang lebih berkualitas, Karir yang anda bangun bisa membantu finansial suami anda kelak, dan yang pasti wanita cerdas tidak mudah untuk disepelekan.
Fungsi Sebenarnya Pendidikan Keputrian Adalah Menambah Wawasan Keilmuan Dalam Bidang Keagamaan
Fungsi keputrian yaitu sebagai sarana untuk menambah wawasan keilmuan dalam bidang keagamaan bagi pelajar putri khususnya yang terdapat di sekolah umum. Selain itu untuk menanamkan nilai-nilai Islam pada akhlak pelajar putri dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Dan memberikan bekal agar kelak mereka dapat mengetahui tugas dan perannya di keluarga dan masyarakat.
Kegiatan keputrian bertujuan agar pelajar putri dapat mengetahui dan memahami kewajiban-kewajibannya sebagai seorang muslimah terutama bagi mereka yang sudah baligh.
Selain untuk mendidik, Keputrian juga Dapat Menambah Bekal Dalam Kehidupan Sehari-hari Siswi SMAI MUTIARA BARU
Keputrian ini selain untuk mendidik siswi agar menjadi siswi yang muslim juga dapat dijadikan bekal bagi siswi untuk menjalani kehidupan sehari hari dan mengeksplore bakat yang dimiliki siswi, sehingga bakat yang dimiliki dapat tersalurkan dan berkembang dengan baik.
9 Rabiul Akhir 1444, Admin
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini