Artikel

Paket Komplet Ramadhan

Paket Komplet Ramadhan

Selasa, 11 Maret 2025 11:47 WIB
13 |   -

 

oleh : Mohammad Kurnia

 

ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

 

Puasa Ramadhan dan shalat tarawih adalah satu paket yang tidak terpisahkan karena keduanya saling melengkapi. Itulah sebabnya salah satunya berhukum wajib sedangkan satunya lagi berhukum sunnah. Karena wajib dan sunnah menyempurnakan satu sama lain.

Oleh sebab itu pula hadist Rasulullah bahwa siapa yang puasa dengan penuh iman dan ikhlas akan dihapuskan dosa yang telah lalu, ternyata ditemukan juga hadist yang kalimatnya nyaris identik, hanya saja puasa diganti dengan shalat tarawih.

 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 

"Siapa yang puasa di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni."

 

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 

"Siapa yang shalat (tarawih) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni."

(Keduanya Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Hikmah yang terkandung dalam puasa Ramadhan dan shalat tarawih juga satu paket yang tidak terpisahkan. Karena pada puasa kita diajarkan bersabar. Sedangkan pada shalat tarawih kita diajarkan bersyukur.

Manakah yang lebih bagus di antara sabar atau syukur? Keduanya sama dan seimbang! Perhatikanlah ketika Nabi Ayyub dipuji karena sabarnya sebagai hamba terbaik, dan Nabi Daud serta Nabi Sulaiman dipuji karena syukurnya sebagai hamba terbaik juga.

 

نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ

"Dialah (Daud dan Sulaiman) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)."

 

نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ

 

"Dialah (Ayyub) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)."

 

(Kedua ayat tersebut terdapat dalam Surat Shad, ayat 30 dan 44)

Sebagaimana kita ketahui, Nabi Ayyub merupakan teladan dalam bersabar terhadap kekurangan harta, sakit, dan lapar. Sebaliknya Nabi Daud serta Nabi Sulaiman merupakan teladan dalam bersyukur terhadap keadaan yang cukup harta dan sehat.

Bukankah demikian yang kita alami ketika di bulan Ramadhan. Pada siang hari kita bersabar menahan lapar dan haus. Sampai dengan Magrib tiba kita diperbolehkan makan dan minum sehingga tubuh ini kembali kuat dan bugar. Maka kita berlekas menuju shalat tarawih sebagai wujud syukur karena nikmat ini.

Alangkah indahnya Ramadhan, bulan ketika siangnya penuh dengan sabar dan malamnya penuh dengan syukur.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini